Perhatikanlah
ini saudaraku.. Berapa banyak orang yang asyik membicarakan aib
saudaranya baik di majelis ataupun di media media sosial. Ini adalah
musibah yang menimpa agama seseorang
Tahukah anda berapa besar dosa riba? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba
sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan
perbuatan zina sebanyak 36 kali” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Subhanallah ternyata dosa riba lebih berat dari dosa zina 36 kali lipat. Padahal dosa zina besar di sisi Allah Ta’ala.
Banyak diantara kita yang lari dari riba. Ini adalah kebaikan dan
menunjukkan ketaqwaan hati dan keimanan. Namun terkadang masih jatuh
kepada dosa yang lebih berat dari riba.
Tahukah anda apa yang lebih berat dari riba?
Dari Al Baro bin Azib, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
((الرِّبَا اثنان وسبعون بابًا، أدناها مثل إتيان الرجل أمَّه، وإن أرْبَى الربا استطالة الرجل في عرض أخيه
“Riba memiliki tujuh puluh dua pintu. Yang paling rendah seperti
menzinahi ibu kandungnya. Dan sesungguhnya riba yang paling riba adalah
merusak kehormatan saudaranya” (HR Ath Thabrani. Lihat silsilah shahihah no 1871).
Perhatikanlah ini saudaraku.. Berapa banyak orang yang asyik
membicarakan aib saudaranya baik di majelis ataupun di media media
sosial. Ini adalah musibah yang menimpa agama seseorang. Karena
perbuatan tersebut merusak amalnya, bahkan mencukur agamanya. Karena
perbuatan tersebut merusak hubungannya dengan sesama muslim. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ
دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوا : بَلَى، قَالَ :
صَلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ
الْحَالِقَةُ
“Maukah aku kabarkan kepada kalian yang lebih baik daripada
derajat puasa, sholat, dan sedekah?”. Mereka berkata, “Tentu”. Baiknya
hubungan di antara sesama, karena rusaknya hubungan di antara sesama
mengikis habis (agama)” (HR. At-Tirmidzi no 2509, dan dishahihkan At-Tirmidzi, dan ada tambahannya).
هِيَ الْحَالِقَةُ لاَ أَقُوْلُ تَحْلِقُ الشَّعْرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّيْنَ
“Rusaknya hubungan di antara sesama adalah mengikis, dan tidaklah
aku berkata mengikis habis rambut, akan tetapi mengikis habis agama“.
Ingatlah saudaraku, kehormatan seorang muslim mulia di sisi Allah.
Jangan sampai kita bangkrut di hari kiamat akibat lisan yang tak dijaga.